Senin, 05 Maret 2018

Ini cerita saya membersamai anak-anak belajar.



Hari Senin adalah waktunya belajar tentang keimanan, mengamati ciptaan Tuhan. 

Setelah sholat Isya’, si kakak minta bermain. Saya perbolehkan asal dia menyelesaikan soal-soal subtema 3 dari sekolahnya. 

Kalau ada maunya cepat sekali si kakak mengerjakanya.. dan saya senang sekali melihatnya.Selesai soal-soal benarlah dia bermain permainan favoritnya, bola beklen. Pagi siang malam mainan ini yang selalu jadi kesukaannya. 

Saya yang lihat aja sampai bosan. Pernah sekali waktu saya tanya.

“Nggak bosan kak, main beklen terus?”

Sambil senyum dia jawan“Enggak ma, ini asyik. Aku pengen jadi ratu beklen”

Huaaaa..nak. Cita-cita kok ratu beklen. Bukan juara kelas, ratu kecantikan, atau juara apaaa gitu.

Balik lagi ke acara semalam. Jam 19.00 waktunya untuk belajar ini. Kalo dipaksa berhenti pasti marah dan moodnya nggak baik. Kalo udah gini ga bisa diapa-apain dan nggak mau mendengar apapun dari saya.

Putar otak ini supaya sy bisa menyampaikan materi harian. Masak kalah sama anak kecil (padahal tiap hari sering kalah..hahaha)

Ambil buku dari rak. Buku Aku Sayang Ibu. Tentang kasih sayang ibu pada anaknya. Ini buku gratisan, yang ingin punya bisa WA 087851628746.

Saya memilih untuk bercerita tentang gajah.

Iya gajah..*sambil lihat body.

Hal yang perlu dipelajari tentang gajah ada di buku ini. Tiap menjadi fasilitator belajar untuk anak harus punya tujuan mam

*ambil kaca ngomong sama diri sendiri

Tujuan sy semalam adalah mengenal ciptaan Tuhan dan tujuan penciptaanNya, selain itu juga membantu anak-anak sy bisa membuat pertanyaan dengan 6 W+1H. Baru sadar kalo prakteknya nggak semudah yang di teorikan

Baca buku semalam diikuti oleh 3 peserta yaitu kakak, adik, dan satu tetangga samping rumah.

Saya perlihatkan gambar. Saya tanya.

“Apa ini?”

Semua menjawab gajah.

“Baca buku yuk, mainnya nanti lagi.”

Dengan sukarela mereka menaruh mainannya dan mulai mendengarkan aturan main dari baca buku.

Yes..berhasil mengalihkan permainan tanpa pemberontakan.

“Mama akan bacakan buku, nanti tugas kalian adalah membuat pertanyaan. Apa, mengapa dan siapa ya. Jawabannya ada di buku ini”

Ini pertama kalinya saya menerapkan belajar dengan model begini. Membacakan dan mengajak mereka membuat pertanyaan.

“Sebagai mamalia darat terbesar, gajah memiliki berat sarmpai 4 ton dan tinggi 3,5 meter. Mereka bisa hidup sampai usia 70 tahun. Dibandingkan dengan ukurang otak mamalia lain, gajah memiliki otak yang lebih besar. Hewan ini terkenal cerdas lho. Ayo buat pertanyaan.” .

Krik..krik..krik..krik. Nggak ada yang buat pertanyaan. Saya memaklumi karena selama ini mereka biasa diberi pertanyaan bukan membuat pertanyaan.

“Mama beri contoh ya. Berapa berat badan yang bisa dicapai gajah?”

Langsung bisa mereka jawab “4 ton”. Dan mereka lalu mencontoh saya membuat kalimat tanya. Berapa tinggi gajah, berapa usia hidup gajah.

Pelajaran dari ritual baca buku hari ini adalah: kadang perlu contoh untuk memantik pertanyaan.

Acara membaca saya lanjutkan kembali.

“Setelah mengandung bayinya selama 22 bulan, induk gajah melahirkan bayi yang beratnya bisa mencapai 100 kilogram. Wah berat sekali! Bayi gajah ketika baru lahir nyari tidak bisa melihat sehingga sang induk menjaga bayinya dengan hati-hati. Setelah 30 menit dilahirkan, bayi gajah dapat berdiri. Sang induk menjadikan bagian belakang tubuhnya untuk membantu anaknya mendapatkan arah jalan.

Perjuangan sang induk tidak berhenti sampai di situ loh. Ia juga mengajak induk gajah lain untuk saling menjaga anak-anak gajah mereka. Jadi, ketika sang induk mencari makan, anak gajah dijaga oleh induk gajah lainnya. Wah, seperti pengasuh, ya! Ayo bikin pertanyaan.”

Krik..krik..krik..krik.. lagi-lagi diam seribu bahasa.

“Mama contohkan ya. Berapa lama ibu gajah mengandung bayinya”.

Langsung mereka jawab “22 bulan” dilanjutkan dengan pertanyaan mereka. Berapa berat bayi gajah. Berapa lama bayi gajah mulai belajar berdiri. Dan jawaban dari pertanyaan tadi dijawab bareng-bareng.

Selanjutnya saya contohkan membuat pertanyaan dengan kata tanya apa, mengapa dan bagaimana. Mereka lalu mengikutinya.

Tidak mudah memang membuat mereka membuat pertanyaan. Tapi dengan belajar bertanya otomatis mereka akan tahu jawabannya. Dengan bertanya mereka berfikir tentang tujuan dari aktivitas maembaca hari ini. Dengan bertanya mereka memiliki kerangka pikiran dari setiap hal yang dibacanya.,

Sejak menjadi ibu, dan mulai ikut kulwap sana-sini untuk menambah ilmu, jadi sadar sekali untuk menemukan kerangka pikiran dari sebuah tulisan. Keterampilan untuk membuat kerangka pikiran inilah yang perlu diajarkan juga ke anak-anak. Dan belajar membuat pertanyaan ini salah satu cara mengajarkan anak membuat kerangka pikiran dari sebuah tulisan.

Lanjut ya dengan cerita saya yang tadi. Praktik membuat pertanyaan sudah, dilanjutkan dengan materi utama yaitu tentang tujuan penciptaan makhluk.

Saya buat pertanyaan untuk mereka.

“Alloh menciptakan makhluk yang bernama gajah..besaaar sekali. Alloh hebat nggak?”

“Hebat” jawab mereka bareng2.

“Iya, Alloh hebat. Hebat banget bahkan. Alloh menciptakan gajah dengan telinga yg besar biar bisa mendengar dan biar ga kepanasan. Alloh menciptakan kasih sayang ibu gajah sehingga anaknya bisa hidup sehat dan selamat. Alloh baik ya?”

“Iya baik”. Jawab mereka berbarengan.

“Alloh menciptakan mama dan papa, ayah dan ibu yang sayang kalian, Alloh maha baik. Jadi kita harus banyak bersyukur. Cara bersyukurnya gimana?”

Rajin beribadah, rajin sholat, patuh sama mama papa, rajin belajar, rajin ngaji. Begitu kata mereka

“Iya betul semua, kita harus bersyukur pada Alloh dengan cara mematuhi perintahnya. Ya rajin sholat, ya rajin beribadah, ya rajin belajar, rajin ngaji, berbicara baik, patuh sama orang tua. Wujud syukur kita juga menjauhi larangan Alloh. Apa saja larangan Alloh?.

Berbicara jelek, berbohong, malas, suka mengejek teman. Itu kata mereka.

“Iya betul semua, setelah ini jadi anak yang pandai bersyukur ya, Nak. Alloh sangat baik pada kita, tugas kita adalah patuh pada perintahnya dan menjauhi larangannya.”

Alhamdulillah materi tentang ciptaan Alloh dan maksud penciptaan sudah disampaikan. Acara dilanjutkan dengan main kartu LAQU.

-cerita bunda Aisyah Rysa-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Memberi imaji positif tentang sholat. Hari Selasa adalah jadwal materi keimanan, mengenalkan ibadah kepada anak-anak. Ibadah sholat. Hari ...